ETIKA PROFESI (TUGAS 3)
Standar Teknik dan
Standar Manajemen yang Relevan dengan Teknik Industri
Standar
Teknik
adalah serangkaian eksplisit syarat yang harus dilengkapi oleh bahan, produk
atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal melengkapi satu atau lebih
dari spesifikasi yang berlaku, kemungkinan akan disebut sebagai berada di luar
spesifikasi. Standar teknik merupakan jenis sebuah standar yang sering dirujuk
oleh suatu kontrak atau dokumen pengadaan. Standar teknik dapat ditulis oleh
instansi pemerintah, organisasi standar (ASTM, ISO, CEN, dll) asosiasi
perdagangan, perusahaan dan lain-lain. Berikut ini merupakan contoh-contoh dari
standar teknik:
1.
ASME (American
Society of Mechanical Engineer)
Merupakan organisasi non profit yang bergerak di bidang
standarisasi teknik khususnya bidang teknik mesin. Organisasi ini dikenal untuk
menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu
operasi terbesar di dunia penerbitan teknis melalui ASME Press,
menyelenggarakan konfersi bidang teknis dan mengadakan kursus pengembangan
profesional setiap tahun, dan mensponsori program pendidikan khususnya bidang
teknik.
2.
ANSI (American
National Standards Institute)
ANSI memiliki kapasitas sebagai administrator dan
koordinator sistem standarisasi di USA selama lebih dari 90 tahun. Berdiri sejak
tahun 1918, didirikan oleh 5 kelompok engineering dan 3 badan pemerintahan,
sebagai organisasi non profit yang didukung oleh organisasi pemerintah maupun
sektor swasta. ANSI memperkenalkan penggunaan standar internasional baik untuk
sektor bisnis, kebijakan teknis secara nasional dan internasional.
3.
SNI (Standar Nasional Indonesia)
Standar Nasional Indonesia (SNI) merupakan satu-satunya
standar yang berlaku secaran nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia
Teknis dan ditetapkan oleh BSN. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas
antara pada stakeholder, maka SNI
dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of
good practice, yang terdiri dari enam rumus yaitu Openess (keterbukaan), Transpararency
(transparansi), Consensus and
impartiality (konsensus dan tidak memihak), Effectiveness and relevance, Coherence dan Develepment dimension
(berdimensi pembangunan)
4.
ASTM (American
Society for Testing and Material)
ASTM Internasional merupakan organisasi internasional
sukarela yang mengembangkan standarisasi teknik untuk material, produk, sistem
dan jasa. ASTM Internasional berpusat di Amerika Serikat. ASTM dibentuk pertama
kali pada tahun 1989 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan
baku besi pada rel kereta api yang bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai
lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara
maju maupun berkembang dalam penelitian akademis maupun industri.
5.
TEMA (Tubular
Exchanger Manufacturers Association)
TEMA merupaka asosiasi perdagangan dari produsen
terkemuka shell dan penukaran panas tabung, yang telah merintis penelitian dan
pengembangan penukar panas selama lebih dari 60 tahun. Standar TEMA dan perangkat
lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain
shell dan tube penukar panas mekanik. TEMA adalah organisasi progresif dengan
mata ke masa depan. Anggota pasar standar dan secara aktif terlibat, penemuan
beberapa kali setahun untuk mendiskusikan trend terkini dalam desain dan
manufaktur.
Standar
Manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem
manajemen dan standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun
pengertian standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar manajemen
mutu, untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan
perusahaan maka hadirlah Organisasi Internasional untuk standarisasi yaitu Internasional Organization for
Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar internsaional
yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional pada setiap negara. Berikut ini merupakan contoh-contoh dari
standar manajemen:
1.
ISO 9001
ISO 9001 adalah standar internasional yang diakui dunia
untuk spesifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) dan bersifat global. SMM
menyediakan kerangka kerja bagi perusahaan dan seperangkat prinsip-prinsip
dasar dengan pendekatan manajemen secara nyata dalam aktifitas rutin
perusahaan. Sistem ini bersifat umum dan dapat diterapkan untuk berbagai jenis
organisasi dan industri. Sistem ini juga bersifat fleksibel untuk mengarahkan
berbagai organisasi dan industri dalam mencapai efisiensi dan efektifitas dalam
pengelolaannya untuk mencapai kepuasan pelanggan.
2.
ISO 14001 (Standar Lingkungan)
ISO 14001 dipelajari oleh berbagai bidang pendidikan
namun tidak “seumum” ISO 9001 yang banyak ditemui di bidang apa saja. Sistem manajemen
ini banyak ditemui pada bidang teknik lingkungan. Selain itu sistem manajemen
ini juga mempunyai kaitan dengan bidang ergonomi (teknik industri) terutama
pada kuliah manajemen limbah industri.
3.
OHSAS 18001 (Standar Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)
OHSAS 18001 adalah salah satu standar internasional
untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat
kerja atau perusahaan. Banyak organisasi di berbagai negara telah mengadopsi
OHSAS 18001 untuk mendorong penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
melaksanakan prosedur yang mengharuskan organisasi secara konsisten
mengidentifikasi dan mengendalikan resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
di tempat kerja, serta memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.
4.
ISO 31000:2009 (Manajemen Resiko)
ISO 31000:2009 merupakan pedoman standar, instruksi dan
tuntutan bagi sebuah organisasi untuk membangun sebuah pondasi dan kerangka
kerja bagi suatu program manajemen resiko. Pondasi tersebut meliputi aturan,
tujuan dan komitmen untuk membangun suatu program manajemen rasiko yang komprehensif.
Kerangka kerja meliputi perencanaan, akuntabilitas dari para karyawan, proses
dan aktivitas yang digunakan untuk mengelola resiko dalam kinerja perusahaan. Tujuan
dari standarisasi ini adalah untuk menyediakan prinsip-prinsip dan acuan
program manajemen resiko kepada organisasi.
5.
TQM (Total
Quality Management)
TQM (Manajemen Produksi) mengacu pada penekanan
kualitas yang meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga
pelanggan. TQM menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan
perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa
penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas
yaitu: kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan;
kualitas mencangkup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan; kualitas
merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yg dianggap berkualitas saat ini
mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang lain); serta kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar