RESENSI NOVEL
RESENSI
NOVEL
Judul
Buku : AERIAL
Pengarang
: Sitta Karina
Tahun
Terbit : 2009
Tebal
Buku : ± 3 cm
Jumlah
Halaman : 319 Halaman
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
I. SINOPSIS AERIAL
“AERIAL.”
Sadira si
cantik bermata tegas dengan rambut brunette keemasan yang melambai lembut bagai
sutra, serta kulit kecoklatan yang membuat serasi dengan sebutan “Putri Matahari” mengetes nama itu
dibibirnya. Seperti keanyakan penduduk di negerinya, ia tidak bisa mengucapkan
itu terang-terangan. Padahal apa istimewanya tempat itu, ia sendiri tidak tahu.
Yang ia yakini selama ini sesuai cerita yang pernah didengarnya dari mendiang
nenek, Aerial hanyalah sebuah gundukan tanah tempat yang berdiri sendiri,
melayang dilangit rendah serta memisahkan dua tebing curam yang letaknya saling
berseberangan.
Dua tebing kokoh dari dua negeri yang berperang sejak Viking dan Atlantis masih menduduki dunia dan merupakan manusia-manusia ras unggul saat itu. Dua negeri yang mataharinyatidak bersinar secara adil; satu disinari sepanjang masa, yang satu lagi tidak pernah mendapatkannya. Sadira adalah putrid dari negeri yang tidak pernah absen mendapat limpahan kehangatan mentari. Tentu selain musim panas, ia juga dapat erasakan musim semi, musim gugur, musim dingin bahkan musim penghujan. Di negerinya, negeri Cahaya musim bergulir dengan teratur, membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Tanaman tumbuh silih berganti, musim panen selalu disambut dengan ceria, dan cuaca daerah Cahaya yang pada dasarnya dingin diimbangi dengan panasnya cahaya matahari.
Seperti
prinsip yin-yang, negeri Kegelapan adalah kebalikan segala hal dari negeri
Cahaya. Selama orang-orangnya bernapas, mereka hanya dapat melihat malam dan
kegelapan. Cahaya artifisial yang mungkin dinikmati hanya sinar lampu dan obor.
Dan uniknya, bangsa Kegelapan memiliki kulit sera sistem organ tubuh yang
resisten terhadap sinar matahari. Tidak seperti putri kerajaan lainnya, suatu
saat Sadira diam-diam memasuki wilayah terlarang itu. Wilayah yang
menghubungkan klan Cahaya dengan klan Kegelapan. Setibanya ia di Aerial, ia
lalu menggumam terhipnotis dalam rasa takjub “Sebuah surga di balik semak-semak?”. Setiba ia disana terdengar
derap langkah keras dan tergesa-gesa di sertai suara meraung-raung beberapa
orang lelaki menuju tempatnya berdiri, membuatnya spontan melocat ke balik batu
besar yang paling dekat dengannya. “Ke
sini, Yang Mulia Hassya! Airnya pasti dingin sekali “, ucap kedua lelaki
tersebut yang ingin melompat ke danau. Tiba-tiba tanah yang dipijaknya
bergetar. Sadira berpegang erat pada batu. Para pendatang baru itu juga sempat
panik, dan mencoba menjaga keseimbangan mereka. Dan seketika bau darah Sadira
tercium oleh temannya Hassya yakni Kaien. Tapi setelah kejadian itu Sadira
berhasil lolos dan untuk kedua kalinya lagi-lagi Sadira pergi ke wilayah
terlarang tersebut yakni Aerial. Setibanya ia tertimpa musibah, jembatan tempat
Sadira berdiri putus dan Sadira melayang jatuh kedalam jurang.
Seketika
bayangan hitam dengan gerakan cepat langsung menolong Sadira. Setelah Sadira
tertolong, suara datar Sadira malah mendatangkan seulas senyuman licik pada
wajah tampan pemuda yang beraura gelap itu.
“Kamu familiar. Bau darahmu familiar.”
“Aku sama sekali tidak mengenalmu.”
“Kamu tahu siapa aku,Putri.”
Itulah
ucapan yang keluar dari mulut Hassya sang Pangeran Kegelapan merupakan musuh
bebuyutan dari dua negeri yang saling bertolak belakang. Awalnya Sadira
berpikir klan kegelapan adalah sekumpulan monster sampai tanpa sengaja ia
diselamatkan oleh Hassya yang berkulit pucat, tampan, dingin, seenaknya
sendiri, namun memiliki sorot mata yang jujur. Selepas mereka bertemu,
pertemuan selanjutnya selalu mereka jalani. Setiap ingin bertemu Aerial lah
yang menjadi tempat pertemuan mereka. Hingga pada akhirnya mereka pun saling
mengkagumi.
Akhir
kisah…
Menurut
ramalan kuno, apabila mereka bersatu maka kedua bangsa tersebut akan menghadapi
kehancuran. Namun Hassya bertekad akan melawan apa pun yang menghalangi mereka
dan menjadi pelindung bagi Sadira. Untuk mencegah kehancuran tersebut, Antya
(adik Sadira) dan Linc si kuda terbang putih, berusaha memanggil penolong dari
dunia lain, Laskar dan Sashika. Mereka merupakan pelajar SMU Surya Ilmu-Dunia
yang hutannya tidak seindah negeri mereka serta dipenuhi bangunan pencakar
langit. Berkat perjuangan Sadira, Hassya, dan teman-teman mereka, termasuk
bantuan Laskar dan Sashi, extiium atau kehancuran yang sesungguhnya dapat
dicegah. Kini Aerial secara ajaib bersatu dengan Dataran Kegelapan dan Cahaya.
Perlahan-lahan setelahnya, upaya genjatan senjata pun mulai dijalankan.
Walaupun kehancuran sesungguhnya tidak terjadi Toireann (kakak Hassya) dan
Kaien (teman Hassya / anggota klan Kegelapan) mejadi korban dan tidak bisa
diselamatkan karena terbunuh. Sebagai pengganti putra mahkota yang telah tiada,
tiga tahun kemudian Hassya naik tahta, menarik Sadira sebagai istrinya. Dengan
tegas dan tanpa pengecualian, ia mengharuskan perdamaian diseluruh wilayah
Kegelapan-Cahaya, yang kini telah berubah menjadi satu nama: Negeri Aerial.
Dunia
yang akan mendukung cinta Sadira dan Hassya sepenuhnya.
II. UNSUR INTRINSIK NOVEL
1. Judul : Aerial
2. Tokoh : a. Sadira (Putri Matahari dari
negeri Cahaya)
b.
Hassya (Sang Pangeran Kegelapan )
c.
Toireann (Kakak Hasya)
d. Antya (Adik Sadira)
e. Kaien, Raoul, Franconia, Blath
(Teman-teman Hassya)
f. Isla (Pacar Toireann dan Teman Sadira)
g. Laskar
dan Sashika (Jiwa penolong)
h. Jenderal Arth (Bangsa dari klan Cahaya)
i. Nenna (Teman Sadira)
j. Ginta (Adik Nenna sekaligus bangsa dari
Klan Kegelapan)
k. Micchal (Teman Sadira yang jatuh hati
pada Putri Sadira)
l. Jedidah,
Thorm (Teman Sadira)
m. Keir (Penyihir jahat dari klan Kegelapan)
n. Gastha dan Aro (Keturunan dari klan
Atlantis dan Viking)
o. Raja Adhyasta (Raja dari klan Cahaya)
p. Madam Fletta (Guru piano Sadira/bangsa
klan Cahaya)
3. Setting atau Latar : Aerial, Castrum
Niveus (istana klan Cahaya),
SMU Surya Ilmu-dunia (sekolah Laskar dan Sashika).
4.
Sudut Pandang : Sudut pandang orang ke dua (aku dan tokoh utama dia).
5.
Alur : Alur Campuran
III. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN NOVEL AERIAL
1. Kelebihan
· Novel ini bisa dibaca oleh semua para
remaja tanpa harus memandang umur mereka.
· Alur yang tertuang didalam novel ini campuran dan tidak berfokus pada
peran aku saja.
· Dunia khalayan dengan adanya istana serta putrid dan pangeran menjadikan
novel ini menjadi hidup.
·
Setiap novel karya Sitta Karina, selalu penuh dengan imajinasi.
· Tebalnya buku serta banyaknya jumlah halaman menjadikan novel ini
semakin dinikmati untuk dibaca.
· Ceritanya yang seru dan membuat orang
membacanya selalu penasaran, sehingga Sitta Karina menerbitkan novel kelanjutan
dari novel Aerial ini.
2. Kekurangan
·
Perlu diperbanyak pemasaran pada novel ini.
· Walaupun ini masih dalam bentuk novel,
setidaknya penulis bisa mengangkatnya dalam bentuk animasi.
Referensi :sittakarina.com
Gramedia.com
Komentar
Posting Komentar