TUGAS SOFTSKILL



LAPORAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN HIDUP
KERUSAKAN TERUMBU KARANG






Oleh:
ANGGRAINI REKNOWATI
31413030
3ID05

 
  

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2016


a.                  Latar Belakang
                Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok binatang karang yang membentuk struktur kalisum karbonat, semacam batu kapur. Ekosistem ini menjadi habitat hidup berbagai satwa laut. Terumbu karang bersama-sama hutan mangrove merupakan ekosistem penting yang menjadi gudang keanekaragaman hayati di laut. Dari sisi keanekaragaman hayati, terumbu karang disebut-sebut sebagai hutan tropis di lautan. Ekosistem terumbu karang merupakan habitat hidup sejumlah spesies bintang laut, tempat pemijahan, peneluran dan pembesaran anak-anak ikan. Dalam ekosistem ini terdapat banyak makanan bagi ikan-ikan kecil dan ikan-ikan kecil tersebut merupakan mangsa bagi predator yang lebih besar.
Diperkirakan terdapat lebih dari satu juta spesies mendiami ekosistem ini. Meski terlihat kokoh seperti batuan karang, ekosistem ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Suhu optimum bagi pertumbuhan terumbu karang berkisar 26-28°C. Dengan toleransi suhu berkisar 17-34°C. Perubahan suhu dalam jangka waktu yang panjang bisa membunuh terumbu karang. Ekosistem ini juga memerlukan perairan yang jernih, sehingga matahari bisa menembus hingga lapisan terdalamnya.

b.                 Fungsi dan Manfaat Terumbu Karang
Fungsi dan manfaat dari terumbu karang adalah sebagai berikut:
1.      Pelindung Ekosistem Pantai
Terumbu karanng akan menahan dan memecah energi  gelombang sehingga mencegah terjadinya anrasi dan kerusakan di sekitarnya. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur  karang yang keras dapat menahan  gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistem pantai lain seperti  padang lamun dan mangrove.
2.      Rumah bagi banyak janis makhluk hidup di laut.
Terumbu karang bagaiklan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, mamijah, membesarkan anaknya dan berlindung. Bagi manusia ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan terumbu karang yang sehat dan menghasilkan 25 ton ikan pertahunnya. Sekitar 300 juta orang di dunia menggantungkan nafkah pada terumbu karang. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tinggi. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 - 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.  
3.      Sumber Obat-obatan
Pada terumbu karang banyak terdapat bahan –bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai baha-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
4.      Objek Wisata
Terumbu karang yang bagus akan menarik perhatian wisatawan sehingga menyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam, menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun.
5.      Sumber Pendidikan
Sebagai leboratorium alam untuk penunjang pendidikan dan penelitian.

c.                  Faktor – Faktor Yang Dapat Merusak Terumbu Karang
Kerusakan terumbu karang memang dapat diakibatkan faktor alam. Misalnya hempasan ombak yang mematahkan karang atau berbagai jenis ikan dan hewan laut yang memangsa karang.  Akan tetapi, regenerasi dan pertumbuhan karang yang sehat dapat menggantikan kerusakan ini. Faktor yang dapat merusak terumbu karang diantaranya adalah :
1.      Pengendapan Kapur
Pengendapan kapur dapat berasal dari penebangan pohon yang dapat mengakibatkan pengikisan tanah (erosi) yang akan terbawa kelaut dan menutupi karang sehingga  karang tidak dapat tumbuh karena sinar matahari tertutup oleh sedimen.
2.      Aliran Air Tawar
Aliran air tawar yang terus menerus dapat membunuh karang, air tawar tersebut dapat berasal dari pipa pembuangan, pipa air hujan ataupun limbah pabrik yang tidak seharusnya mengalir ke wilayah terumbu karang.
3.      Berbagai jenis limbah dan sampah
Bahan pencemar bisa berasal dari berbagai sumber, diantaranya adalah limbah pertanian, perkotaan, pabrik, pertambangan dan perminyakan.
4.      Pemanasan suhu bumi
Pemanasan suhu bumi dikarenakan pelepasan karbon dioksida (CO2) ke udara. Tingginya kadar CO2 diudara berpotensi meningkatkan suhu secara global, yang dapat mengakibatkan naiknya suhu air laut sehingga karang menjadi memutih (bleaching) seiring dengan perginya zooxanthelae dari jaringan kulit karang, jika terjadi terus menerus maka pertumbuhan terumbu karang terhambat dan akan mati. 
5.      Uji coba senjata militer
Pengujian bahan peledak dan nuklir di laut serta kebocoran dan buangan reaktor nuklir menyebabkan radiasi di laut, bahan radioaktif tersebut dapat bertahan hingga ribuan tahun yang berpotensial meningkatkan jumlah kerusakan dan perubahan genetis (mutasi) biota laut.
6.      Cara tangkap yang merusak
Cara tangkap yang merusak antara lain penggunaan muro-ami, racun dan bahan peledak.
7.      Penambangan dan pengambilan karang
Pengambilan dan penambangan karang umumnya digunakan sebagai bahan bangunan. Penambangan karang berpotensi menghancurkan ribuan meter persegi terumbu karang dan mengubah terumbu karang menjadi gurun pasir bawah laut.
8.      Penambatan jangkar dan berjalan pada terumbu
Nelayan dan wisatawan seringkali menambatkan jankar perahu pada terumbu karang. Jangkar yang dijatuhkan dan ditarik diantara karang maupun hempasan rantainya yang sangat merusak koloni karang.
9.      Serangan bunatang lau berduri.
Bintang laut berduri adalah sejenis bintang laut besar pemangsa karang yang permukaanya dipenuhi duri. Ia memakan karang dengan cara manjulurkan bagian perutnya ke arah koloni karang, untuk kemudian mencerna dan membungkus  polip-polip karang dipermukaan koloni tersebut.
10.   Pemanfaatan sumber daya laut secara berlebihan
Adanya beberapa jenis biota laut diterumbu bisa jadi merupakan faktor penentu kesehatan dan faktor penentu kesehatan dan kelangsungan hidup koloni karang.

d.                 Upaya Penyelamatan Terumbu Karang
Upaya penyelamatan terumbu karang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut ini adalah upaya dari penyelamatan terumbu karang.
1.   Perlunya Kesadaran Manusia
Dalam upaya menyelamatkan terumbu karang, yang paling utama adalah perlunya kesadaran dari manusia untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang. Untuk itu, diperlukan pemberian informasi,pengetahuan, dan wawasan mengenai terumbu karang. Fungsi dari terumbu karang, manfaatnya, kondisi dari terumbu karang saat ini, dan apa yang akan terjadi jika kerusakan terumbu karang ini terus berlanjut. Dengan adanya pendidikan mengenai terumbu karang, maka akan ada rasa memiliki sehingga manusia bisa peduli dan melindungi terumbu karang.Beberapa hal berikut yang dapat dilakukan secara individu untuk mengurangi kerusakan terumbu karang :
·         Terapkan prinsip 3R (reduce-reuse-recycle) dan hemat energi. Terumbu karang adalah ekosistem yang sangat peka terhadap perubahan iklim. Kenaikan suhu sedikit saja dapat memicu pemutihan karang (coral bleaching). Pemutihan karang yang besar dapat diikuti oleh kematian massal terumbu karang. Jadi apapun yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak global warming, akan sangat membantu terumbu karang.
·         Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai yang kemudian akan bermuara ke laut. Hewan laut besar sering terkait pada sampah-sampah sehingga mengganggu gerakannya. Misalnya sampah plastik yang transparan diperkirakan kadang dimakan oleh penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu pencernaanya.
·         Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling berbagi ilmu, pendapat, dan berdiskusi. Membangun trend hidup ramah lingkungan.
2.   Peranan Pemerintah
Keikutsertaan pemerintah dalam melestarikan terumbu karang sangat penting. Pemerintah sebagai pengatur dan pengawas masyarakat. Pemerintah dapat menetapkan kebijakan dan peraturan peraturan untuk menyelamatkan terumbu karang. Membuat rencana-rencana perbaikan lingkungan yang sudah rusak dan mencegah kerusakan terumbu karang. Pemerintah juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi lingkungan untuk menjaga kelestarian terumbu karang. Misalnya melakukan kampanye-kampanye lingkungan hidup bekerjasama dengan media-media atau organisasi seperti National Geographic Indonesia, WWF Indonesia, Yayasan Reef Check Indonesia, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan Yayasan TERANGI (Terumbu Karang Indonesia) dan lainnya untuk mengawasi kelangsungan hidup terumbu karang. Baik mengawasi eksploitasi karena ulah manusia, pertumbuhan terumbu karang yang sedang direstorasi, dan pengawasan daerah terumbu karang yang terancam di Indonesia.Upaya restorasi adalah tindakan untuk membawa ekosistem yang telah terdegradasi kembali menjadi semirip mungkin dengan kondisi aslinya sedangkan tujuan utama restorasi terumbu karang adalah untuk peningkatan kualitas terumbu yang terdegradasi dalam hal struktur dan fungsi ekosistem. Mencakup restorasi fisik dan restorasi biologi. Restorasi fisik lebih mengutamakan perbaikan terumbu dengan fokus pendekatan teknik, dan restorasi biologis yang terfokus untuk mengembalikan biota berikut proses ekologis ke keadaan semula. Pemerintah harus benar-benar merealisasikan upaya-upaya untuk menyelamatkan terumbu karang. Pemerintah perlu bersikap tegas mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi dan berusaha dengan sebaik-baiknya melindungi terumbu karang yang juga merupakan aset negara.

e.                  Kesimpulan
Dalam menyelamatkan kelangsungan hidup terumbu karang yang paling utama adalah perlunya kesadaran dari manusia sendiri selaku pihak yang telah banyak melakukan kerusakan pada terumbu karang. Dengan cara tidak membuang sampah dan mengotori lingkungan. Mengurangi pemanasan global dengan prinsip reduce, reuse, recycle. Melakukan kampanye lingkungan hidup serta turut aktif dalam kegiatan penyelamatan lingkungan hidup. Serta Pemerintah membuat kebijakan dan peraturan yang tegas megenai kegiatan perusakan lingkungan. Pemerintah bekerja sama dengan lembaga dan organisasi untuk mengawasi naik-turunnya perubahan lingkungan, memberi pendidikan lingkungan hidup, dan melakukan kampanye-kampanye agar masyarakat peduli akan lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RAGAM BENTUK BAHASA : ILMIAH,SEMI ILMIAH DAN NON ILMIAH

RESENSI NOVEL

FUNGSI DAN PERAN BAHASA INDONESIA DALAM PENULISAN ILMIAH